Memori di Jalanan Semarang
Refleksi Perjalanan Hidup Bersama Kawan Dekat di Semarang
Dalam hidup, ada pertemanan yang lebih dari sekadar berbagi waktu dan ruang, melainkan juga menjadi cermin dari pertumbuhan diri. Kawan dekat saya di Semarang adalah salah satu sosok yang telah banyak memberi warna dalam perjalanan hidup saya, terutama selama masa kuliah. Dia adalah cah Semarang asli yang selalu siap membantu.
Ketika saya harus bolak-balik dari Pleburan ke Tembalang, saya sering kali nebeng motornya. Jujur saja, kemampuan saya dalam mengendarai motor pada waktu itu masih jauh dari kata mahir. Saya hanya berani membawa motor bebek sampai gigi dua saja. Namun, dengan dorongan misuh-misuhan dari kawan ini, saya mulai berani dan lancar membawa motor. Dia adalah orang yang dengan sabar meminjamkan saya motor, hingga akhirnya saya bisa motoran keliling Jawa Tengah. Semua ini tentu tidak lepas dari peran besar kawan saya tersebut.
Rasanya seperti baru kemarin kami melewati masa-masa itu. Tapi, kenyataannya, kami sudah berteman cukup lama. Jika saya ke Semarang, dia selalu menjadi orang pertama yang saya hubungi. Entah untuk sekadar bertemu sebentar atau bahkan, seperti yang pernah terjadi, bertukar mobil sehari karena mobil saya harus diperbaiki oleh mekanik langganannya.